Mobil listrik semakin marak peminat, karena biaya pengisian daya listrik yang jauh lebih murah daripada mobil biasa. Mobil listrik memerlukan perawatan yang rutin seperti halnya mobil konvensional.
Namun demikian, Anda tidak bisa menyamakan cara perawatan mobil listrik seperti mobil biasa. Hal yang perlu kalian ketahui, komponen pada mobil listrik tidak serumit atau sebanyak komponen mobil konvensional.
Komponen utama mobil listrik secara garis besar terdiri dari motor listrik, sistem penggerak, baterai, hingga sistem komputer untuk mengatur kerja elektrikal mobil listrik.
Faktanya, memiliki mobil listrik cuma mahal di awal, karena biaya untuk perawatan justru lebih minim. Keuntungan dari mobil listrik ini, kamu tidak perlu mengganti oli secara rutin, cukup perhatikan kondisi ban, mengganti filter AC, dan cek radiator.
Nah, berikut ini lima hal penting untuk perawatan di mobil listrik.
1. Perhatikan Siklus Pengisian Daya Listrik
kamu juga tidak boleh lalai dalam melakukan pengisian baterai kendaraanmu, agar kondisi baterai kendaraanmu dapat bertahan lebih lama. Ada beberapa pantangan soal pengisian daya di mobil listrik.
Jangan sampai baterai mobil anda kosong dalam waktu lama. Hal itu dapat menyebabkan sel baterai jadi rusak. Jangan menjalankan kendaraan jika kondisi baterai di bawah 20%, dan jangan mengisi daya baterai secara berlebihan.
Dengan kata lain kamu tidak harus melakukan pengisian hingga 100%, cukup pastikan kondisi baterai berada di rentang 20% hingga 80% bila mobil digunakan rutin. Overcharging dapat memperpendek masa pakai baterai sehingga jadi tak awet lagi.
Pengisian daya yang penuh (100%) terus menerus bisa berpengaruh terhadap degradasi mobil dan membuat baterai cepat rusak.
2. Gunakan Slow Charging Untuk Menjaga Kondisi Sel Baterai
Mobil listrik umumnya menggunakan baterai lithium-ion yang mampu bertahan lebih dari 8 tahun. Namun demikian, usianya bisa lebih cepat karena metode charging yang tidak proporsional.
Mobil listrik umumnya memiliki mode pengisian daya yang beragam, melalui pengisi daya slow charging atau fast charging. Pemilihan mode pengisian daya ini rupanya juga mempengaruhi kondisi dan usia baterai yang digunakan.
Mode pengisian daya slow charging menggunakan arus alternating current (AC). Sementara itu untuk fast charging menggunakan arus direct current (DC).
Walau pengisiannya makan waktu cukup lama, namun charging di rumah dinilai lebih aman terhadap kemampuan sel baterai. Pastikan mobil Anda terhubung ke sumber listrik yang stabil di rumah.
Hal penting berikutnya ialah jangan selalu memakai fast charging. Pastikan bahwa baterai berada dalam kondisi kosong dan indikator atau status pada panel meter menunjukkan keadaan siap sebelum dapat menggunakannya kembali.
3. Rutin Mengganti Oli Speed Reducer dan Radiator
Setiap mobil listrik memiliki motor listrik. Komponen ini menghasilkan tenaga yang dibutuhkan untuk melaju. Terdapat gir penghubung dari motor listrik untuk menyalurkan tenaga ke roda.
Gir penghubung ini juga disebut sebagai Speed Reducer, yang bekerja layaknya transmisi pada umumnya. Dengan demikian, gir juga membutuhkan oli sebagai pelumas. Karena tidak terpapar panas, maka kerja pelumas dalam speed reducer bersifat long life transmission atau penggantian untuk waktu yang lama.
Selain pelumas, cairan radiator juga perlu diganti secara rutin. Fungsi radiator di mobil listrik digunakan untuk mendinginkan baterai dan motor listrik agar tidak terlalu panas.
Kedua cairan tadi pada EV Hyundai bisa dicek atau diganti setiap service pada interval 15.000 Km atau satu tahun. Saat servis rutin, air raditor atau coolant juga perlu diperiksa secara berkala apakah volumenya masih mencukupi atau harus diganti.
4. Pengecekan Rem dan Ban
Bagian rem dan ban begitu penting di sebuah mobil listrik. Ini karena mobil listrik biasanya bekerja secara otomatis, sehingga rem jadi elemen vital untuk proses deselerasi hingga menghentikan kendaraan.
Untuk menjaga kinerja, selalu perhatikan kualitas minyak rem yang kamu gunakan. Pastikan volume minyak rem berada dalam jumlah batas yang sudah ditentukan. Bila sampai kurang menandakan adanya gangguan pada rem.
Tak cuma minyak rem, pengecekan juga perlu dilakukan pada ketebalan kampas rem. Bila kampas rem pada mobil listrik sudah tipis juga dapat membahayakan, karena sistem pengereman jadi kurang optimal.
Selain itu, kamu juga perlu melakukan rotasi ban secara teratur. Tujuannya agar keausan merata di keempat sisinya. Dengan begini, usia pemakaian ban menjadi lebih maksimal dan mobil tetap nyaman selalu saat digunakan.
5. Parkir di Tempat yang Sejuk
Mobil listrik membutuhkan perhatian ekstra saat sedang diparkir. Hindari memarkirkan kendaraan di tempat terbuka dan dalam waktu cukup lama.
Usahakan parkir kendaraan Anda di tempat yang sejuk, dan hindari parkir di tempat dengan suhu tinggi atau terkena sinar matahari secara langsung.
Beberapa mobil listrik dilengkapi dengan sistem termal guna menjaga suhu pada motor maupun baterai. sistem termal ini akan terus beroperasi untuk mendinginkan suhu mobil bila diparkir di terik panas matahari secara langsung. Pengaruh panas matahari akan berdampak pada kualitas sel dan masa pemakaian baterai mobil.
Jika memang Anda terpaksa memarkirkan kendaraan di tempat terbuka, sebaiknya tutup dengan kain cover mobil. Pilih bahan cover yang mampu menangkal panas agar bagian eksterior maupun interior mobil tidak mengalami overheat.
Baterai yang selalu kepanasan ini jika terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan usianya jadi lebih pendek atau cepat rusak.
Kesimpulan
Mobil listrik identik dengan minim biaya perawatan. Hal ini dikarenakan sudah tidak ada lagi sistem mekanikal seperti pada komponen mesin konvensional. Meskipun demikian, mobil listrik juga butuh perhatian khusus dan perawatan demi menjaga performa saat berkendara.
>>>>> Klik link ini untuk melihat harga mobil baru <<<<<