Home > Logistik > Distribusi Tidak Langsung: Pengertian, Contoh dan Keuntungannya Untuk Bisnis
Dalam dunia bisnis, distribusi merupakan salah satu elemen penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Distribusi tidak hanya berperan dalam menyebarkan barang yang diproduksi, tetapi juga mempengaruhi proses pembelian dan kepuasan konsumen. Salah satu jenis distribusi yang sering digunakan adalah distribusi tidak langsung, di mana produk tidak dapat diterima langsung dari produsennya oleh konsumen akhir.
Lalu, apa keuntungannya untuk bisnis? Apa saja contoh dari penerapan distribusi tidak langsung? Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, TransTRACK telah merangkumnya untuk Anda. Simak penjelasannya berikut ini.
Distribusi tidak langsung juga dikenal sebagai “indirect distribution channel” adalah sebuah strategi distribusi dimana produsen tidak menjual produknya secara langsung kepada konsumen akhir. Sebaliknya, produk tersebut melewati perantara atau saluran distribusi tambahan sebelum mencapai tangan konsumen. Dalam konsep penyaluran barang ini, ada tahapan perantara yang membantu produk melewati rantai pasokan sebelum sampai ke pasar.
Distribusi tidak langsung umumnya memiliki tiga tahapan perantara sebelum produk sampai kepada konsumen akhir. Tahapan tersebut dimulai dari produsen, distributor, hingga ke pengecer. Berikut adalah pemaparannya.
Tahap pertama dalam distribusi ini adalah produsen. Semua produk yang didistribusikan bermula dari produsen. Produsen adalah entitas atau perusahaan yang merancang, membuat, dan memproduksi produk atau layanan. Setelah produsen membuat produk, barulah produk didistribusikan.
Distributor adalah perantara pertama dalam saluran distribusi tidak langsung. Mereka membeli produk dari produsen dan menyebarkannya ke berbagai toko atau peritel/pengecer. Distributor seringkali memiliki jaringan yang luas dan cakupan geografis yang besar, yang memungkinkan produk mencapai wilayah yang lebih luas juga.
Pengecer adalah langkah berikutnya dalam rantai distribusi tidak langsung. Mereka adalah toko-toko atau bisnis yang menjual produk langsung kepada konsumen akhir. Pengecer adalah tempat di mana konsumen membeli produk atau layanan, dan mereka dapat berupa supermarket, toko eceran, restoran, atau toko online.
Dalam distribusi tidak langsung, peran distributor dan pengecer sangat penting. Distributor membantu mengelola stok produk, mengorganisir pengiriman, dan berkontribusi dalam promosi produk. Pengecer, di sisi lain, berinteraksi langsung dengan konsumen dan menyediakan produk untuk pembelian.
Menggunakan jenis penyaluran barang ini dalam bisnis memiliki sejumlah keuntungan yang signifikan. Mari kita pahami secara detail dan rinci beberapa manfaat utamanya:
Salah satu manfaat terbesar dari penyaluran barang ini adalah kemampuan untuk mencapai pasar yang lebih luas. Dengan melibatkan perantara seperti distributor dan pengecer, produk Anda dapat tersedia di berbagai lokasi dan daerah geografis. Ini memungkinkan Anda untuk menjangkau lebih banyak pelanggan tanpa perlu mengelola banyak titik penjualan sendiri. Distributor dan pengecer dapat membantu memasarkan produk Anda ke berbagai segmen pasar dan wilayah.
Jenis penyaluran barang ini membantu dalam mengelola logistik dengan lebih efisien. Distributor seringkali memiliki fasilitas penyimpanan dan infrastruktur logistik yang kuat. Mereka dapat mengatur penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman produk dengan lebih baik daripada jika Anda harus mengurusnya sendiri. Ini dapat mengurangi beban operasional dan biaya logistik Anda.
Penggunaan jenis penyaluran barang ini dapat membuat Anda bisa lebih fokus pada aspek inti bisnis. Anda bisa lebih fokus untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk, inovasi, dan riset strategi pemasaran terbaru. Mengelola saluran distribusi sendiri memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan. Dengan menggunakan distributor dan pengecer, Anda dapat membebaskan waktu dan sumber daya untuk hal-hal yang benar-benar penting.
Distributor dan pengecer sering memiliki kemampuan yang lebih baik dalam hal promosi dan pemasaran secara lokal. Mereka dapat merencanakan kampanye iklan, tawaran promosi, dan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan pasar mereka. Ini dapat membantu meningkatkan visibilitas merek Anda kepada masyarakat luas.
Contoh distribusi tidak langsung dapat ditemukan di berbagai industri dan bisnis. Ini adalah beberapa contoh yang akan membantu Anda memahami bagaimana distribusi ini bekerja secara praktis:
Sebagian besar merek pakaian menggunakan distribusi tidak langsung. Mereka menjual produk mereka melalui berbagai perantara, seperti distributor pakaian, agen, dan toko ritel. Konsumen membeli pakaian ini di toko-toko ritel atau melalui toko online. Kebanyakan produsen pakaian biasanya tidak menjual produknya langsung kepada konsumen akhir.
Produk makanan dan minuman juga sering menggunakan distribusi tidak langsung. Produsen makanan dan minuman bekerja sama dengan distributor makanan, grosir, dan pengecer. Anda dapat menemukan produk ini di supermarket, restoran, toko kelontong, atau toko-toko khusus seperti toko minuman alkohol.
Perusahaan elektronik seperti Samsung, Apple, atau Sony menggunakan jaringan distributor dan toko ritel untuk menjual produk mereka. Hal ini mereka lakukan guna menjangkau pasar yang lebih luas di seluruh dunia. Konsumen akan membeli produk mereka dari toko-toko elektronik atau melalui toko online.
Industri otomotif adalah contoh klasik distribusi tidak langsung. Produsen mobil seperti Toyota, Honda, atau Ford menjual mobil mereka melalui jaringan dealer resmi. Konsumen yang ingin membeli mobil pergi ke dealer mobil untuk memilih dan membeli kendaraan. Dealer ini adalah perantara yang membantu produsen menjual produk mereka kepada konsumen.
Dalam semua contoh ini, adalah strategi penting dalam menjual produk kepada konsumen. Perantara seperti distributor, grosir, pengecer, dan dealer berperan dalam membantu produk mencapai pasar yang lebih besar dan memanfaatkan keahlian mereka dalam logistik, promosi, dan penjualan. Melalui hubungan yang kuat dengan perantara, produsen dapat mencapai lebih banyak konsumen.
Untuk meningkatkan efisiensi proses ini, penggunaan teknologi seperti Fleet Management System (FMS) akan memberikan dampak yang signifikan. Penerapan FMS pada proses distribusi tidak langsung adalah langkah penting dalam mengoptimalkan operasi distribusi perusahaan. FMS adalah sistem yang dirancang untuk mengelola dan memantau kendaraan perusahaan, memungkinkan efisiensi dan ketepatan dalam proses pengiriman dan distribusi.
Penerapan Fleet Management System dalam distribusi tidak langsung membantu perusahaan mengoptimalkan seluruh rantai pasokan. Ini memastikan pengiriman tepat waktu, efisiensi logistik, penghematan biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan FMS, perusahaan dapat lebih efektif mengelola kendaraan mereka dan mengoptimalkan operasi distribusi dalam lingkungan yang kompleks. 12
Topic
Tahapan Distribusi Tidak Langsung
Tahapan Produsen
Tahapan Distributor
Pengecer
Keuntungan Distribusi Tidak Langsung untuk Bisnis
Menjangkau Pasar yang Lebih Luas
Mengefisiensikan Pengelolaan Logistik
Peningkatan Fokus pada Inti Bisnis
Pemasaran dan Promosi
Contoh Bisnis yang Menerapkan Distribusi Tidak Langsung
Bisnis Pakaian
Bisnis Makanan dan Minuman
Bisnis Elektronik
Bisnis Otomotif
Teknologi FMS ini bisa Anda dapatkan di TransTRACK. TransTRACK merupakan perusahaan penyedia teknologi mutakhir untuk keperluan logistik, pengelolaan armada, pengiriman barang, hingga perawatan kendaraan pribadi. Kunjungi website TransTRACK untuk informasi selengkapnya!
Distribusi Tidak Langsung: Pengertian, Contoh dan Keuntungannya Untuk Bisnis
Nur Wachda Mihmidati5 min read
