Post Views: 22
Dalam konstruksi bangunan, terdapat berbagai jenis beton yang sering digunakan, setiap beton memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing. Walaupun secara visual semua jenis beton tampak serupa, terutama bagi orang yang tidak berpengalaman, sebenarnya setiap jenis beton memiliki komposisi dan dimensi yang beragam.
Biasanya setiap jenis beton itu dibuat dengan bahan, cara pengadukan, hingga ukuran bahan-bahan yang berbeda-beda. Untuk mengenal lebih dalam mengenai jenis-jenis yang ada pada beton, dalam tulisan ini, kita akan menelusuri berbagai jenis beton yang umum digunakan dalam proyek konstruksi.
Selain itu, Anda juga akan mendapatkan pemahaman tentang di mana dan bagaimana setiap jenis beton tersebut digunakan dalam berbagai aplikasi konstruksi. Yuk kita eksplorasi lebih lanjut dalam uraian berikut ini!
5 Jenis Beton Yang Paling Sering Digunakan Untuk Kebutuhan Konstruksi
Berikut beberapa jenis beton dan fungsinya yang sering digunakan dalam konstruksi bangunan yang perlu Anda ketahui:
-
Beton Biasa
Jenis beton pertama ialah beton biasa atau beton polos. Beton ini tidak memiliki tulangan alias besi di dalamnya. Untuk beton jenis ini biasanya merupakan campuran yang terdiri dari semen, agregat kasar seperti pasir atau kerikil, dan air dalam perbandingan 1:2:4.
Bobotnya bervariasi karena adanya celah kerikil, dengan total bobot antara 2200 dan 2500 kg per meter kubik, dan memiliki kekuatan tekanan sekitar 200 hingga 500 kg per cm2. Jenis beton ini umumnya digunakan untuk konstruksi pavement, rumah, gedung, dan perumahan.
-
Beton Pracetak
Beton pracetak dibuat di luar lokasi konstruksi, seperti di pabrik, sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Beton ini kemudian menjalani proses perawatan (curing) di lingkungan terkontrol sebelum dipasang di lokasi konstruksi.
Contoh dari jenis beton pracetak ialah seperti balok beton, tangga, dinding, tiang pracetak, dan ambang beton. Keunggulan beton pracetak adalah kemampuannya mempercepat proses konstruksi dan kualitas yang dijamin, namun untuk pengirimannya harus hati-hati agar tidak rusak.
-
Beton Hampa
Selanjutnya ialah beton hampa, beton jenis ini sedikit unik karena bisa menghilangkan air dari campurannya dengan menggunakan vakum khusus. Hasilnya adalah beton dengan kekuatan yang sangat tinggi. Baton ini sering digunakan dalam konstruksi bangunan tinggi seperti pencakar langit.
-
Beton Mortar
Beton satu ini terkenal dengan nama beton semen, karena beton mortar terbuat dari campuran semen, pasir, dan air dalam proporsi tertentu. Untuk variasinya Ttrdapat tiga bentuk mortar yang umum digunakan: semen, kapur, dan lumpur. Beton mortar digunakan untuk penguatan baja, dan memiliki ketahanan tarik yang kuat.
-
Beton Serat
Beton Serat merupakan beton yang ditingkatkan kualitasnya dengan cara mencampurkan serat-serat khusus ke dalam campuran beton. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu beton tersebut.
Contoh serat yang sering digunakan dalam beton serat meliputi asbestos, plastik, kawat baja, dan serat alami dari tumbuhan. Penambahan serat ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan beton, menjadikannya lebih kuat, dan mengurangi risiko retak.
-
Beton Massa
Jenis yang terakhir ialah beton massa, jenis satu ini sering digunakan dalam dunia konstruksi. Beton ini diproduksi dalam jumlah besar sekaligus dan digunakan untuk konstruksi elemen besar seperti pondasi, tiang bangunan, bendung, dan bendungan. Beton ini memiliki dimensi yang besar, dengan ukuran lebih dari 60 cm.
Penutup
Itulah beberapa jenis beton yang sering digunakan dalam dunia konstruksi. Sebagai gambaran umum beton adalah bahan konstruksi yang digunakan secara luas dalam berbagai proyek pembangunan. Ada banyak jenis beton yang biasa digunakan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan tertentu.
Secara umum, kelebihan beton ialah biayanya yang terjangkau karena komponennya dapat diperoleh secara lokal, tingkat ketahanan yang tinggi, tahan terhadap api dan air, fleksibilitas desain yang tinggi, ketahanan lingkungan, pengaturan partikel yang menghasilkan kekuatan yang baik, dan fleksibilitas bentuk yang memungkinkan pembuatan berbagai bentuk dan ukuran.
Namun, Beton juga memiliki beberapa kekurangan, seperti kekuatan tarik yang rendah sehingga memerlukan penguatan tambahan, penyusutan selama pengeringan, pemuai dan kehilangan kekuatan akibat fluktuasi suhu yang tiba-tiba, kerentanan terhadap air yang dapat menyebabkan kerusakan tertunda, dan kerapuhan atau non-daktilitas yang memerlukan perhitungan teliti dalam analisis konstruksi.