Post Views: 2
Akhir-akhir ini, memang aktivitas bawah air seperti snorkeling dan diving semakin populer di kalangan masyarakat, termasuk di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh keindahan bawah laut yang menjadi aset berharga negara maritim seperti Indonesia. Sehingga membuat banyak orang dari berbagai daerah dan negara mencoba untuk berwisata di bawah laut.
Namun berbicara mengenai aktivitas bawah laut, masih banyak diantara kita belum mengetahui mengenai perbedaan diving dan snorkeling.
Meskipun sekilas antara snorkeling dan diving mungkin terlihat serupa jika kita bahas dalam segi istilah atau pengertian, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok lho.
Agar Andak tidak salah dalam mengartikan antara diving dan snorkeling, kami akan memaparkan beberapa perbedaan mencolok mengenai snorkeling dan diving ini. Jadi, baca artikel berikut sampai habis ya!
Apa Itu Diving
Diving sering disebut sebagai selam skuba, karena dalam diving, penyelam menggunakan peralatan skuba untuk lebih leluasa bergerak dan bernapas di dalam air. Perbedaan yang mendasar dengan snorkeling ialah dalam segi kedalaman maupun durasi ketika berada di dalam air.
Untuk diving, Anda biasanya menyelam dengan kedalaman yang lebih, sekitar 100-300 meter bahkan bisa lebih dalam lagi. Selain itu, durasi untuk selam di bawah lautnya ialah tergantung dengan kemampuan penyelam atau kapasitas oksigen yang ada di tabung gasnya.
Dalam diving, Anda harus memiliki kemampuan khusus karena risiko kegiatan ini sangatlah tinggi. Jika Anda ingin melakukan diving, biasanya diharuskan untuk memiliki keterampilan dasar dalam berenang.
Selain itu, dalam hal perlengkapan, diving lebih dilengkapi dengan peralatan khusus yang sudah dirancang untuk menyelam dengan kedalaman lebih. Mulai regulator, tabung oksigen, masker khusus, wetsuit, kaki katak, hingga weight belt menjadi perlengkapan yang harus digunakan saat melakukan diving.
Banyak manfaat dari diving itu sendiri, salah satunya ialah agar memperkuat mental dan mempertajam konsentrasi, karena Anda diharuskan untuk bisa survive pada kedalaman air yang sangat dalam.
Apa Itu Snorkeling
Snorkeling juga dikenal sebagai selam permukaan, karena dalam snorkeling, penyelam hanya menyelam di permukaan air untuk mengamati biota laut, sementara tubuh mereka tetap mengambang di atas.
Berbeda dengan diving yang mengharuskan untuk menyelam dalam kedalaman yang lebih, snorkeling hanya menyelam dalam tingkatan permukaan saja, sekitar 1 hingga 3 meter. Biasanya snorkeling memiliki durasi yang lebih cepat, yaitu sekitar 20 menit hingga 1.5 jam saja.
Selain itu, semua orang bisa untuk melakukan snorkeling, karena merupakan kegiatan yang tidak seberbahaya dari diving. Namun tetap saja, untuk melakukan snorkeling, minimal Anda juga harus memiliki keterampilan berenang.
Dalam teknik pernapasan, kegiatan snorkeling tidak memerlukan tabung oksigen seperti halnya diving. Anda bisa bernapas lewat selang yang sudah menjulang pada permukaan air. Umumnya, snorkeling ini cuma menjadi salah satu tujuan wisata underwater, berbeda dengan diving yang biasanya dilakukan untuk penelitian mengenai biota ataupun kehidupan di dasar laut.
Sama dengan diving, manfaat dari snorkeling juga banyak. Salah satunya ialah agar bisa meredakan stres dan juga bisa melatih pernapasan dengan lebih baik.
Penutup
Setelah membaca artikel di atas, sudah tahu bukan mengenai perbedaan diving dan snorkeling? Meskipun sama-sama kegiatan bawah air, namun tetap saja keduanya memiliki perbedaan yang banyak.
Sebenarnya antara diving dan juga snorkeling memiliki manfaat yang hampir sama. Pertama, keduanya dapat membantu dalam penurunan berat badan secara efektif, karena setiap jam aktivitas selam dapat membakar sekitar 600 kalori.
Selain itu, aktivitas ini juga dapat memberikan manfaat bagi pengembangan otot dan kekuatan tulang, karena penyelam harus menghadapi tekanan air yang lumayan berat.
Selain manfaat penurunan berat badan dan penguatan otot dan tulang, baik diving maupun snorkeling juga membantu meningkatkan kesehatan pernapasan. Saat penyelaman, paru-paru dilatih untuk mengatur dan mengendalikan pernapasan dengan lebih efisien. Banyak bukan manfaat dari keduanya, tertarik untuk mencoba?