Jakarta –
Pesawat bomber siluman generasi keenam milik Amerika Serikat, B-21 Rider mulai mengudara lagi. Ada apa, nih?
B-21 Raider kembali mengudara namun sebatas pengujian terbang di Pangkalan Angkatan Udara Edwards, California, AS pada Rabu (17/1/2024).
Dikutip dari The Drive, Jumat (19/1/2024), B-21 Raider itu merupakan jenis unit pra-produksi. Jumlahnya ada sekitar enam unit untuk saat ini. Salah satunya sedang melakukan uji terbang di Pangkalan Angkatan Udara Edwards, California, AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jet pengebom nuklir siluman terbaru Amerika Serikat, B-21 Raider telah melakukan terbang perdana, Jumat (10/11/2023) waktu setempat. Foto: Reuters/David Swanson
Seorang pejabat Angkatan Udara mengkonfirmasi kepada The War Zone, ini bukan penerbangan pertama B-21 Raider dari pangkalan AU Edwards, namun sumber tersebut menolak untuk mengatakan berapa kali total pesawat itu telah terbang.
“Pengujian penerbangan adalah langkah penting dalam kampanye uji coba yang dikelola oleh Pusat Uji Angkatan Udara dan Pasukan Uji Gabungan B-21 Sayap Uji ke-412 untuk memberikan kemampuan serangan, penerbangan jarak jauh, dan penetrasi guna mencegah agresi dan serangan strategis terhadap Amerika Serikat, sekutu, dan mitra,” kata pejabat Angkatan Udara itu.
Pesawat bomber siluman paling mutakhir itu dijuluki Cerberus, – anjing Hades dalam mitologi Yunani yang menjadi penjaga gerbang dunia bawah supaya orang mati tidak melarikan diri. B-21 Raider ini menjadi penerus pesawat pengebom B-2 Spirit.
B-21 Raider merupakan tulang punggung kekuatan udara AS di masa depan yang dibuat oleh Northrop Grumman. Pesawat berdesain stealth ini diklaim memiliki sistem kuat dengan kemampuan dan fleksibilitas melalui integrasi data, sensor, dan senjata yang canggih.
Dengan B-21 Raider, Angkatan Udara AS disebut-sebut akan dapat mencegah atau mengalahkan ancaman di mana pun di dunia ini. Oleh sebab itu, spesifikasi teknis pesawat tersebut sangat dirahasiakan, baik mesin maupun persenjataan yang digotongnya.
Dalam laporan The Drive, diduga B-21 sudah melakukan uji terbang pada Rabu (17/1/2024). Tapi pesawat itu tak terbang sendiri, dia ditemani turboprop bermesin ganda C-12 Huron milik Test Wing ke-412 dan menggunakan callsign Raider 13, yang bisa berfungsi sebagai pesawat pengejar.
Kedua pesawat itu terlacak terbang dalam orbit lepas di utara pangkalan Edward. Di sisi lain, mereka juga terbang dengan ketinggian lebih rendah dan kecepatan lebih lambat seperti dalam pengujian penerbangan awal pesawat B-21 Raider.
B-21 Raider Foto: Northop Grumman
B-21 Raider merupakan pesawat pengebom siluman AS untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir. Jet pengebom siluman buatan Northrop Grumman Corp ini ditaksir memakan biaya US$ 750 juta (Rp 11,5 triliun) per unit.
Angkatan Udara AS berencana membeli sedikitnya 100 unit B-21 Raider, dan mulai menggunakannya untuk menggantikan jenis-jenis lama seperti B-1 dan B-2.
B-21 Raider disebut mampu membawa senjata konvensional mau pun senjata nuklir ke seluruh dunia dengan menggunakan kemampuan jarak jauh dan bisa melakukan pengisian bahan bakar di udara. Jet pengebom siluman ini juga bisa diterbangkan dengan atau tanpa awak manusia.
Sekadar informasi, pesawat bomber siluman itu dinamakan B-21 Raider bertujuan untuk menghormati Serangan Doolittle pada Perang Dunia II, di mana saat itu ada 80 orang, dipimpin Letnan Kolonel James “Jimmy” Doolittle, dan 16 pembom menengah B-25 Mitchell berangkat dalam misi yang mengubah arah Perang Dunia II.
Sementara itu, Northrop Grumman adalah perusahaan teknologi yang fokus pada keamanan global, memajukan, dan melindungi kepentingan AS dan sekutunya. Perusahaan ini memiliki sekitar 90.000 karyawan.
Simak Video “Wujud Bomber Siluman AS Muncul Setelah 30 Tahun“
[Gambas:Video 20detik]
(riar/dry)